Kemunculan nyamuk Aedes aegypti di sekitar Anda menjadi satu hal yang perlu diwaspadai. Nyamuk ini merupakan perantara virus dengue penyebab demam berdarah. Biasanya nyamuk Aedes aegypti banyak berkembang di musim hujan. Dengan mengenali ciri-ciri dan karakteristik nyamuk Aedes aegypti, Anda dapat lebih waspada dan melakukan tindakan pencegahan penyakit.
Ciri-Ciri Nyamuk Aedes Aegypti
Anda mungkin mengenal Aedes aegypti sebagi nyamuk perantara virus dengue yang menyebabkan penyakit demam berdarah dengue (DBD). Namun menurut CDC, nyamuk ini bukan hanya dikenal sebagai pembawa penyakit DBD namun juga dapat menyebarkan virus dengue lainnya seperti Zika, chikungunya dan virus lainnya. Karenanya, penting untuk mengenali ciri-ciri Aedes aegypti untuk memudahkan pencegahan infeksi virus dengue di lingkungan Anda.
Beberapa ciri nyamuk Aedes aegypti yang mudah diamati antara lain:
1. Bentuk Fisik Nyamuk
Nyamuk Aedes aegypti memiliki ciri khas berupa warna belang hitam putih di seluruh tubuhnya. Ukurannya kecil dan dapat terbang sejauh 400 meter dari sarangnya. Karena itu, jika Anda mendapati nyamuk Aedes sedang menggigit tubuh Anda, hal ini tidak selalu menandakan bahwa ada sarang nyamuk di sekitarnya.
2. Bersarang di Genangan Air Bersih
Nyamuk Aedes aegypti tidak bersarang di tempat yang kotor melainkan di tempat air bersih seperti bak mandi, ember berisi air, vas bunga, tempat minum binatang peliharaan dan tempat-tempat sejenis. Selain di genangan air, tumpukan baju juga dapat menjadi sarang nyamuk penyebar virus dengue.
3. Waktu menggigit
Nyamuk Aedes umumnya beredar di pagi hari setelah matahari terbit hingga sore hari saat matahari terbenam. Nyamuk ini biasanya menggigit di area lengan dan kaki namun juga bisa menggigit di area lainnya. Nyamuk yang menggigit hanyalan nyamuk betina karena membutuhkan protein dalam darah manusia agar dapat bertelur. Seringkali bekas gigitan nyamuk tidak meninggalkan tanda sehingga Anda tidak menyadari jika baru saja digigit.
Nyamuk Aedes memiliki 4 siklus kehidupan yaitu telur, larva (jentik), pupa dan nyamuk dewasa. Nyamuk dapat hidup dan berkembang biak di dalam maupun di luar rumah. Satu siklus kehidupan nyamuk dapat berlangsung 8-10 hari. Jika Anda menemukan jentik nyamuk di bak mandi atau penampungan air lainnya di rumah, maka sebaiknya segera kuras tempat air tersebut untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk.
Cara Pencegahan Gigitan Nyamuk
Selain mengenali karakteristik nyamuk penyebar virus dengue, satu hal yang tak kalah penting adalah melakukan pencegahan agar tidak terkena gigitan nyamuk. Beberapa cara yang bisa Anda lakukan antara lain:
1. Menggunakan obat anti nyamuk, baik yang berupa losion maupun obat nyamuk bakar, eletrik atau semprot. Untuk anak-anak di bawah 3 tahun pastikan menggunakan losion anti nyamuk yang aman bagi kulit. Hindari mengoleskan losion anti nyamuk di area sekitar mata, mulut dan bagian yang mengalami luka terbuka.
2. Mengenakan pakaian lengan panjang
3. Memasang kawat kasa atau tirai anti nyamuk
4. Periksa tempat penampungan air. Tutup semua ember penampungan air yang ada di rumah agar tidak menjadi sarang nyamuk. Untuk bak mandi Anda bisa menaburkan obat anti jentik nyamuk (larvasida) sebagai upaya mencegah nyamuk berkembang biak. Perhatikan juga saluran atau talang air yang menimbulkan genangan agar tidak menjadi sarang nyamuk.
5. Hindari menumpuk dan menggantungkan pakaian
6. Jaga kebersihan lingkungan
Simak Tips Mengatasi Gigitan Nyamuk di sini
Nyamuk Aedes aegypti merupakan nyamuk pembawa virus yang dapat menyebabkan sejumlah penyakit. Selain perlu mengenali ciri-cirinya, yang tak kalah penting adalah melakukan pencegahan agar nyamuk tidak berkembang biak. Selalu pastikan bahwa lingkungan rumah Anda terbebas dari genangan air yang rentan menjadi sarang nyamuk dan segera kuras bak mandi jika terdapat jentik nyamuk.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Anita Larasati Priyono